Ilustrasi seorang raja dengan rakyatnya di sebuah kaki gunung Gambar dihasilkan dengan teknologi AI |
Baca juga:
Sekilas Sejarah Buol: Dari Kerajaan hingga Kabupaten Modern
Awal Mula Masyarakat Buol
Setiap wilayah dipimpin oleh seorang Raja Muda yang merupakan keturunan dari Dono Langit, pemimpin pertama masyarakat Buol yang dikenal sebagai Tii Kalangan (penguasa tertinggi).
Dono Langit memimpin dari Gunung Pogogul, tempat awal mula peradaban masyarakat Buol.
Dono Langit adalah anak dari Tamatau (orang yang serba tahu) dan Buki Kinumilato (permaisuri yang menjelma seperti kilat). Ia menikah dengan Putri Jannatan yang merupakan putri cantik dari Yakuts dan Anggumilat yang juga berdiam di Pogogul.
Baca juga:
Asal Usul Penduduk dan Suku Buol: Hikayat Legenda dan Sejarahnya
Selain itu, terdapat pula keturunan Lilimputa dan Lilimputo, yang menurunkan suku Manurung. Kedua suku ini awalnya hidup rukun di Gunung Pogogul.
Namun seiring bertambahnya populasi, konflik muncul, menyebabkan suku Ombu Kilano berpindah ke daerah Pinamula, sementara suku Manurung tetap tinggal di Gunung Pogogul.
Pembentukan Empat Perkampungan
Keempat wilayah ini dipimpin oleh Taa Modika (raja muda), sementara Dono Langit tetap menjadi pemimpin tertinggi dengan gelar Tii Kalangan.
Setelah wafatnya Dono Langit, keempat raja muda tersebut mendirikan pemerintahan mandiri di wilayah masing-masing.
Kerajaan Biau, sebagai wilayah tertua dan terbesar, dipimpin oleh Tamodoka. Atas kesepakatan bersama, Tamodoka diakui sebagai pemimpin "federasi" empat wilayah tersebut.
Masa Kesulitan: Serangan Kerajaan Sigi
Magamu dan Lahirnya Kerajaan Buol
Kemasyhuran Magamu sampai ke tiga wilayah lainnya: Tongon, Talaki, dan Bunobogu. Melalui kesepakatan bersama, keempat wilayah ini disatukan di bawah kepemimpinan Magamu pada tahun 1380 M, membentuk Kerajaan Buol.
Magamu dinobatkan sebagai Madika (Raja Utama), sementara pemimpin dari Tongon, Talaki, dan Bunobogu tetap memegang posisi mereka sebagai Raja Muda, yang membantu koordinasi pemerintahan pusat di Blore Opato (Rumah Empat).
Gelar Raja Ndubu I yang disematkan pada Magamu menandakan awal dari era baru dalam sejarah Buol, yang diwarnai oleh persatuan dan kemajuan.
Pemerintahan dan Kemajuan di Era Magamu
Di bawah pemerintahan Magamu, Kerajaan Buol mengalami kemajuan besar.
Sistem pemerintahan dirancang untuk memastikan kesejahteraan rakyat dan keamanan wilayah, dengan struktur sebagai berikut:
- Madika (Raja Utama): Pemimpin tertinggi kerajaan.
- Taa Modika (Raja Muda): Pemimpin wilayah Tongon, Talaki, dan Bunobogu.
- Ti Kapalyo No Kambung: Kepala kampung di masing-masing wilayah.
Keluarga dan Penerus Magamu
- Angganti Bone: Anak perempuan yang kelak menjadi pemimpin di Biau.
- Anogu Lripu: Anak laki-laki.
- Dai Bole: Anak laki-laki.
Terbentuknya Dewan Adat Bokidu
Untuk menjaga keseimbangan kekuasaan, Pada pemerintahan Anogu Lripu dibentuk Bokidu, dewan adat yang terdiri dari empat jabatan penting:
- Madika Biau
- Jogugu (penasihat utama)
- Kapitan Laut (panglima perang)
- Ukum (pengatur hukum)
Masing-masing jabatan memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan Kerajaan Buol.
Kesimpulan
Warisan Magamu menjadi dasar bagi kemajuan Kerajaan Buol hingga berabad-abad kemudian hari berikutnya.
Disclaimer:
Artikel ini bukan merupakan referensi resmi. Terdapat berbagai perbedaan informasi karena sumber-sumber yang juga memberikan data berbeda-beda. Kebijakan pembaca sangat diharapkan.
Rujukan:
- Malili, Maryam G. (2021) Ombukilan. Balai Bahasa Sulawesi Tengah, Palu. ISBN 9786239739676
- https://archive.org/stream/ensiklopedi-kamus-islam/Ensiklopedi%20Kerajaan-Kerajaan%20Nusantara%20Hikayat%20dan%20Sejarah%202%20by%20Ivan%20Taniputera_djvu.txt
- https://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/30386/8.%20BAB%20IV.pdf?sequence=8
- https://123dok.com/document/y8xn482q-bab-iv-hasil-penelitian-dan-pembahasan.html
Peninggalan atau prasati tentang kerjaannya masih ada kagak ya?
BalasHapusSejarah yang sangat menarik
Sebagian besar merupakan cerita lisan dan kemudian catatan peninggalan Belanda mas
HapusBuol ternyata mengalami perjalanan sejarah yangpanjang juga ya hingga ada di titik ini.Semoga makin makmur dan maju lagi kedepannya yaaa
BalasHapus