TpOoGSY6TSz6GfM6TSGiGSAp

Slider

Dari Gunung Pogogul ke Kerajaan Buol: Kisah Kepemimpinan Magamu Selaku Raja Pertama

BuolPedia- Dari Gunung Pogogul ke Kerajaan Buol: Kisah Kepemimpinan Magamu selaku Raja Pertama

Kerajaan Buol merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Pulau Sulawesi Tengah. Setidaknya, terdapat 11 kerajaan di Sulawesi Tengah pada abad ke 13.

Kerajaan tersebut yaitu, Kerajaan Banawa, Kerajaan Banggai, Kerajaan Bungku, Kerajaan Buol, Kerajaan Mori, Kerajaan Palu, Kerajaan Parigi, Kerajaan Tolitoli, Kerajaan Pamona, Kerajaan Poso dan Kerajaan Tawaeli.

Ilustrasi seorang raja dengan rakyatnya di sebuah kaki gunung
Gambar dihasilkan dengan teknologi AI

Berdirinya  bermula dari seorang pemimpin visioner bernama Magamu, yang dinobatkan sebagai pendiri Kerajaan Buol pada tahun 1380 M.

Ia menikah dengan Sakilato, yang menjadi permaisurinya dan bersama-sama mereka membangun pondasi kuat bagi masyarakat Buol.

Baca juga: 
Sekilas Sejarah Buol: Dari Kerajaan hingga Kabupaten Modern


Dalam beberapa catatan sejarah, Magamu juga dikenal dengan gelar Raja Ndubu I, sebuah gelar yang menegaskan perannya sebagai raja pertama dari kerajaan yang bersatu.

Awal Mula Masyarakat Buol

Sebelum menjadi kerajaan, masyarakat Buol telah memiliki struktur pemerintahan sederhana yang terbagi dalam empat wilayah, yaitu Biau, Tongon, Talaki, dan Bunobogu.

Setiap wilayah dipimpin oleh seorang Raja Muda yang merupakan keturunan dari Dono Langit, pemimpin pertama masyarakat Buol yang dikenal sebagai Tii Kalangan (penguasa tertinggi). 

Dono Langit adalah anak dari Tamatau (orang yang serba tahu) dan Buki Kinumilato (permaisuri yang menjelma seperti kilat). Ia menikah dengan Putri Jannatan yang merupakan putri cantik dari Yakuts dan Anggumilat yang juga berdiam di Pogogul.

Dari pernikahan ini, lahirlah seorang putra Ismuha Magamu dan selanjutnya keturunannya dikenal sebagai Ombu Kilano, asal-usul suku asli Buol.


Baca juga:
Asal Usul Penduduk dan Suku Buol: Hikayat Legenda dan Sejarahnya


Selain itu, terdapat pula keturunan Lilimputa dan Lilimputo, yang menurunkan suku Manurung. Kedua suku ini awalnya hidup rukun di Gunung Pogogul.

Namun seiring bertambahnya populasi, konflik muncul, menyebabkan suku Ombu Kilano berpindah ke daerah Pinamula, sementara suku Manurung tetap tinggal di Gunung Pogogul.



Pembentukan Empat Perkampungan

Dono Langit memimpin suku Ombu Kilano, membentuk empat perkampungan besar: Biau, Tongon, Talaki, dan Bunobogu. 

Keempat wilayah ini dipimpin oleh Taa Modika (raja muda), sementara Dono Langit tetap menjadi pemimpin tertinggi dengan gelar Tii Kalangan. 

Setelah wafatnya Dono Langit, keempat raja muda tersebut mendirikan pemerintahan mandiri di wilayah masing-masing.

Kerajaan Biau, sebagai wilayah tertua dan terbesar, dipimpin oleh Tamodoka. Atas kesepakatan bersama, Tamodoka diakui sebagai pemimpin "federasi" empat wilayah tersebut.


Masa Kesulitan: Serangan Kerajaan Sigi

Pada awal tahun 1300-an, Kerajaan Biau diserang oleh pasukan dari Kerajaan Sigi di Lembah Palu. Penyerangan ini menyebabkan jatuhnya Kerajaan Biau, dan pemimpinnya, Tamodoka, ditawan. 

Keadaan ini membuat rakyat Biau kehilangan pemimpin dan memutuskan untuk mencari sosok baru. Mereka menuju Gunung Pogogul untuk meminta Magamu menjadi raja.


Magamu dan Lahirnya Kerajaan Buol

Magamu menerima permintaan rakyat Biau dan menjadi raja, membawa kemakmuran dan perdamaian kembali ke wilayah tersebut.

Kemasyhuran Magamu sampai ke tiga wilayah lainnya: Tongon, Talaki, dan Bunobogu. Melalui kesepakatan bersama, keempat wilayah ini disatukan di bawah kepemimpinan Magamu pada tahun 1380 M, membentuk Kerajaan Buol.

Magamu dinobatkan sebagai Madika (Raja Utama), sementara pemimpin dari Tongon, Talaki, dan Bunobogu tetap memegang posisi mereka sebagai Raja Muda, yang membantu koordinasi pemerintahan pusat di Blore Opato (Rumah Empat). 

Gelar Raja Ndubu I yang disematkan pada Magamu menandakan awal dari era baru dalam sejarah Buol, yang diwarnai oleh persatuan dan kemajuan.


Pemerintahan dan Kemajuan di Era Magamu

Di bawah pemerintahan Magamu, Kerajaan Buol mengalami kemajuan besar.

Sistem pemerintahan dirancang untuk memastikan kesejahteraan rakyat dan keamanan wilayah, dengan struktur sebagai berikut:

  1. Madika (Raja Utama): Pemimpin tertinggi kerajaan.
  2. Taa Modika (Raja Muda): Pemimpin wilayah Tongon, Talaki, dan Bunobogu.
  3. Ti Kapalyo No Kambung: Kepala kampung di masing-masing wilayah.

Kerajaan Buol menggalang persatuan dan menciptakan stabilitas, memungkinkan rakyat beralih dari berburu dan mengumpulkan makanan di hutan ke pertanian yang lebih terorganisir.


Keluarga dan Penerus Magamu

Magamu dan Sakilato dikaruniai tiga anak:
  1. Angganti Bone: Anak perempuan yang kelak menjadi pemimpin di Biau.
  2. Anogu Lripu: Anak laki-laki.
  3. Dai Bole: Anak laki-laki.
Setelah Magamu wafat pada tahun 1430 M, pemerintahan diteruskan oleh Anogu Lripu, sementara Angganti Bone menjadi Madika Wanita di Biau.


Terbentuknya Dewan Adat Bokidu

Untuk menjaga keseimbangan kekuasaan, Pada pemerintahan Anogu Lripu dibentuk Bokidu, dewan adat yang terdiri dari empat jabatan penting:

  1. Madika Biau
  2. Jogugu (penasihat utama)
  3. Kapitan Laut (panglima perang)
  4. Ukum (pengatur hukum)

Masing-masing jabatan memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan Kerajaan Buol.



Kesimpulan

Magamu, yang dikenal juga sebagai Raja Ndubu I, adalah sosok penting dalam sejarah Buol.

Sebagai pemersatu suku-suku dan pendiri Kerajaan Buol, ia membawa masyarakat ke era baru yang penuh kedamaian, kemakmuran, dan peradaban.

Warisan Magamu menjadi dasar bagi kemajuan Kerajaan Buol hingga berabad-abad kemudian hari berikutnya.


Disclaimer:
Artikel ini bukan merupakan referensi resmi. Terdapat berbagai perbedaan informasi karena sumber-sumber yang juga memberikan data berbeda-beda. Kebijakan pembaca sangat diharapkan.



Rujukan:
  • Malili, Maryam G. (2021) Ombukilan. Balai Bahasa Sulawesi Tengah, Palu. ISBN 9786239739676
  • https://archive.org/stream/ensiklopedi-kamus-islam/Ensiklopedi%20Kerajaan-Kerajaan%20Nusantara%20Hikayat%20dan%20Sejarah%202%20by%20Ivan%20Taniputera_djvu.txt
  • https://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/30386/8.%20BAB%20IV.pdf?sequence=8
  • https://123dok.com/document/y8xn482q-bab-iv-hasil-penelitian-dan-pembahasan.html

3Komentar

  1. Peninggalan atau prasati tentang kerjaannya masih ada kagak ya?
    Sejarah yang sangat menarik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebagian besar merupakan cerita lisan dan kemudian catatan peninggalan Belanda mas

      Hapus
  2. Buol ternyata mengalami perjalanan sejarah yangpanjang juga ya hingga ada di titik ini.Semoga makin makmur dan maju lagi kedepannya yaaa

    BalasHapus

© Copyright - Ensiklopedia Buol Lipunoto
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.