Pendahuluan
Buol, sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah, memiliki sejarah panjang perjuangan dalam mencapai statusnya sebagai kabupaten otonom.Salah satu kekuatan yang mendorong terbentuknya Kabupaten Buol adalah Ikatan Kerukunan Indonesia Buol (IKIB), sebuah organisasi yang tidak hanya menjadi wadah bagi warga Buol di seluruh Indonesia, tetapi juga berperan penting dalam proses pemekaran daerah yang dimulai pada akhir 1990-an.
Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai IKIB, perjuangan pemekaran Kabupaten Buol, serta bagaimana proses tersebut melibatkan partisipasi masyarakat Buol di rantau.
IKIB: Wadah Persatuan Warga Buol
IKIB, yang didirikan dengan tujuan untuk mempererat silaturahim antar warga Buol, memiliki peran yang sangat besar dalam sejarah sosial dan politik daerah ini.Sejak awal berdirinya, IKIB tidak hanya menjadi organisasi sosial, tetapi juga menjadi motor penggerak dalam perjuangan untuk memekarkan Buol menjadi kabupaten otonom yang berdiri sendiri.
Melalui kegiatan-kegiatan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat Buol, baik di dalam maupun di luar daerah, IKIB menjadi salah satu pilar utama dalam menjaga persatuan dan memperjuangkan hak-hak masyarakat Buol.
Selain berfungsi sebagai ajang pertemuan sosial, IKIB juga menjadi tempat untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Buol yang ingin melihat perubahan besar di daerah mereka.
Salah satu aksi terpenting dalam sejarah IKIB adalah ketika organisasi ini mendukung Gerakan Pemekaran Kabupaten Buol, yang berawal dari semangat para tokoh Buol di rantau, seperti di Makassar, Palu, Jakarta, dan Gorontalo.
Pemekaran Kabupaten Buol: Latar Belakang dan Perjuangan
Pada era reformasi 1998, Indonesia mengalami perubahan besar, terutama dalam sistem pemerintahan yang beralih dari sentralisasi menuju desentralisasi.Perubahan ini memberi peluang bagi daerah-daerah untuk memperjuangkan otonomi lebih besar. Salah satu daerah yang menyambut kesempatan ini adalah Buol.
Selama periode Orde Baru, Buol masih tergabung dalam Kabupaten Buol-Tolitoli, sebuah struktur pemerintahan yang dianggap tidak lagi memenuhi kebutuhan masyarakat Buol.
Pada tahun 1997, sekelompok tokoh masyarakat Buol yang sebagian besar berada di luar daerah menginisiasi Simposium dengan tema Buol Hari Ini dan Kedepan. Simposium ini menjadi titik tolak perjuangan untuk memisahkan Buol dan menjadikannya kabupaten tersendiri.
Melalui musyawarah tersebut, lahirlah ide untuk membentuk sebuah organisasi bernama Temu Akrab Warga Buol (TAWAB) yang berfungsi sebagai wadah untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam perjuangan ini.
Peran IKIB dalam Proses Pemekaran
Musyawarah TAWAB mencetuskan lahirnya sebuah organisasi Ikatan Keluarga Indonesia Buol (IKIB).
Dan, Salah satu program IKIB tersebut adalah menuntut pemekaran wilayah Buol menjadi kabupaten dengan membentuk organisasi Panitia Pendukung Persiapan Pembentukan Kabupaten Buol Administratif (P.4.K.B.)
IKIB memainkan peran penting dalam mendukung dan memperjuangkan pemekaran Buol. Melalui organisasi ini, masyarakat Buol dapat bersatu, mengumpulkan dukungan, dan memperjuangkan aspirasi mereka.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, baik yang ada di dalam Buol maupun di luar daerah, perjuangan ini semakin kuat dan mendapat perhatian dari pemerintah pusat.
Pada tahun 1999, perjuangan masyarakat Buol mencapai puncaknya. Undang-Undang No. 51 Tahun 1999 mengesahkan pemekaran Kabupaten Buol dari Kabupaten Buol-Tolitoli.
Pada tanggal 16 September 1999, Kabupaten Buol secara resmi diakui, dan pada 27 November 1999, daerah ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri, H.B. Paliudju.
Abdul Karim Mbouw, salah satu tokoh utama dalam gerakan ini, dilantik sebagai Pejabat Bupati Buol pertama pada 12 Oktober 1999 di Jakarta. Pelantikan ini menandai dimulainya era baru bagi Buol sebagai kabupaten otonom.
Kesimpulan
Perjalanan panjang menuju pemekaran Kabupaten Buol adalah hasil dari kerja keras dan perjuangan tanpa kenal lelah dari berbagai elemen masyarakat, terutama melalui IKIB dan TAWAB.Organisasi ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah silaturahim, tetapi juga sebagai kekuatan sosial-politik yang mendorong perubahan besar di daerah tersebut.
Hari ini, Kabupaten Buol berdiri dengan penuh kebanggaan sebagai daerah yang telah berhasil meraih otonomi dan terus berkembang berkat peran aktif masyarakat dan tokoh-tokoh Buol yang tidak pernah berhenti berjuang.
Dengan pemekaran ini, diharapkan Kabupaten Buol dapat terus maju, meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, dan menjadi contoh bagi daerah lainnya yang juga berjuang untuk kemajuan dan otonomi daerah.
Rujukan:
- https://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2018-1-1-87201-231414047-bab1-01082018071627.pdf
- IKIB - Ikatan Keluarga Indonesia Buol - https://web.facebook.com/pbikib
0Komentar