TpOoGSY6TSz6GfM6TSGiGSAp

Slider

Perubahan Tutupan Lahan Ancam Kondisi Hidrologi DAS Buol

BuolPedia - Ulasan Jurnal Tentang Perubahan Tutupan Lahan Ancam Kondisi Hidrologi DAS Buol

Identitas Jurnal

Judul Dampak Perubahan Tutupan Lahan terhadap Kondisi Hidrologi di DAS Buol
Penulis Lisa Tanika dan Betha Lusiana
Penerbit World Agroforestry Centre (ICRAF)
Edisi Working Paper 261, 2017


Daerah Aliran Sungai (DAS) Buol di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, menjadi sorotan serius akibat kerusakan ekosistemnya.


Sebagai DAS terbesar di wilayah ini dengan luas 1.753 km², DAS Buol masuk dalam kategori prioritas nasional karena dampak alih fungsi lahan yang menyebabkan banjir, longsor, dan kekeringan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lisa Tanika dan Betha Lusiana (2017), penggunaan model hidrologi GenRiver menunjukkan bahwa perubahan tutupan lahan secara signifikan memengaruhi kondisi hidrologi DAS Buol.

Studi ini mengungkapkan pentingnya pengelolaan DAS yang berkelanjutan untuk mengurangi dampak bencana hidrologi.


Kerusakan Ekosistem DAS Buol

Peta tutupan lahan DAS Buol selama empat transisi waktu 

Dalam rentang waktu 20 tahun (1994-2014), DAS Buol mencatat rata-rata tahunan neraca air yang terbagi dalam:

  • Evapotranspirasi: 42% (967 mm)
  • Aliran permukaan: 22% (514 mm)
  • Aliran bawah permukaan: 4% (91 mm)
  • Aliran dasar: 32% (734 mm)

Penurunan tutupan hutan yang kini tersisa 67% berdampak besar pada aliran permukaan, meningkatkan risiko banjir.

Faktor lain seperti curah hujan tahunan yang bervariasi turut memengaruhi neraca air DAS. Dalam tahun-tahun dengan curah hujan tinggi, aliran permukaan meningkat tajam, memperburuk kondisi hidrologi.


Prediksi Masa Depan DAS Buol

Peneliti mensimulasikan lima skenario tutupan lahan hingga tahun 2035:

  1. Reforestasi: Mengembalikan hutan.
  2. Kondisi Aktual: Melanjutkan kondisi tutupan saat ini.
  3. Agroforestri: Perubahan lahan menjadi agroforestri.
  4. Perkebunan Kelapa Sawit: Konversi hutan menjadi perkebunan.
  5. Pertanian Lahan Kering dan Sawah: Konversi besar-besaran menjadi lahan pertanian.


Hasil simulasi menunjukkan skenario pertanian lahan kering dan sawah memberikan dampak terburuk.

Aliran permukaan meningkat tajam karena kemampuan tanah menyerap air berkurang, sehingga aliran bawah permukaan dan aliran dasar menurun. Sebaliknya, skenario reforestasi menjadi solusi terbaik untuk memperbaiki fungsi hidrologi DAS.


Solusi untuk Mengelola DAS Buol

Kerusakan DAS Buol tak hanya memengaruhi ekosistem, tetapi juga kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sumber daya air.

Upaya reforestasi dan pengembangan agroforestri dinilai mampu menekan risiko banjir dan menjaga aliran air saat musim kering. Selain itu, edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga fungsi DAS menjadi langkah penting dalam pengelolaan berbasis komunitas.


Kesimpulan

Perubahan tutupan lahan di DAS Buol selama dua dekade terakhir telah memperburuk kondisi hidrologi. Studi yang dilakukan oleh Tanika dan Lusiana menegaskan perlunya pengelolaan berbasis reforestasi untuk memastikan keberlanjutan DAS sekaligus melindungi masyarakat dari dampak bencana.

Kini, perhatian semua pihak diperlukan untuk menjaga DAS Buol tetap berfungsi optimal di tengah tantangan perubahan iklim.

Kata Kunci: DAS Buol, Sulawesi Tengah, hidrologi, GenRiver, perubahan lahan, pengelolaan lingkungan.


Referensi:
Tanika L, Lusiana B. 2017. Dampak Perubahan Tutupan Lahan terhadap Kondisi Hidrologi di Das Buol, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah: Simulasi dengan Model Genriver. Working Paper 261. Bogor, Indonesia: World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia Regional Program.
DOI: http://dx.doi.org/10.5716/WP17146.PDF 

0Komentar

© Copyright - Ensiklopedia Buol Lipunoto
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.