BuolPedia - Profil Ir. Abdul Karim Mbouw: Sang Visioner di Balik Pembentukan Kabupaten Buol
Kabupaten Buol adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah yang memiliki sejarah panjang dalam pembentukannya. Salah satu tokoh kunci di balik terbentuknya Kabupaten Buol adalah Ir. Abdul Karim Mbouw, DES., Dipl.-Ing, yang juga menjadi bupati pertama Kabupaten Buol.
Kabupaten Buol adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah yang memiliki sejarah panjang dalam pembentukannya. Salah satu tokoh kunci di balik terbentuknya Kabupaten Buol adalah Ir. Abdul Karim Mbouw, DES., Dipl.-Ing, yang juga menjadi bupati pertama Kabupaten Buol.
Baca juga:
Ir. Abdul Karim Mbouw, DES. Dipl. Ing. adalah sedikit dari orang Sulawesi Tengah tamatan Luar Negeri.
Beliau adalah seorang tokoh visioner yang tidak hanya berjasa dalam pembentukan kabupaten ini tetapi juga berkontribusi besar pada pengembangan wilayah Sulawesi Tengah.
Berikut adalah perjalanan hidup, pendidikan, dan karir dari Abdul Karim Mbouw.
Simposium ini menjadi ajang musyawarah besar yang dihadiri oleh hampir seluruh masyarakat Buol, baik yang tinggal di Buol maupun yang berada di perantauan.
Simposium ini menghasilkan ide penting yang digagas oleh para tokoh Buol, termasuk Abdul Karim Mbouw (Ketua), Ibrahim Timumun (Sekretaris), Arif Lamaka, Moh. Yahya Pusadan, Hamzah P. Katjong, dan tokoh-tokoh lainnya.
Mereka berembuk di Palu dan merumuskan ajakan "Mo Kumbulyopo Kito Tandanilyo Tilro Bwuolyo" (Mari Kita Berkumpul Semua Orang Buol) untuk menyatukan masyarakat Buol dalam perjuangan pemekaran.
Gerakan ini akhirnya membuahkan hasil pada 12 Oktober 1999, saat Kabupaten Buol resmi berdiri berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 51 Tahun 1999.
Sebagai bupati pertama, beliau memiliki fokus yang kuat pada pembangunan infrastruktur. Salah satu kontribusi terbesarnya adalah menjadi perintis Bandara Pogogul, yang kini menjadi pintu gerbang penting bagi aksesibilitas Kabupaten Buol.
Kehidupan Awal dan Pendidikan
Ir. Abdul Karim Mbouw merupakan putra asli Buol yang lahir di Buol pada tanggal 29 September 1939.
Pendidikan formalnya diawali di Sekolah Rakyat (SR) tahun 1953, diikuti oleh SMP (1956) dan SMA (1959).
Kecintaannya pada ilmu pengetahuan membawanya ke Bulgaria, di mana ia meraih gelar sarjana geologi pertambangan.
Ia kemudian melanjutkan studinya di Institut Internasional PHUBLIGUE Paris, meraih gelar diploma (DS) dalam bidang Regional Development Planning pada tahun 1977.
Ir. Abdul Karim Mbouw, DES. Dipl. Ing. menjadi sedikit dari orang Buol bahkan Sulawesi Tengah yang bisa menempuh pendidikan di luar negeri pada era tersebut.
Karir Pemerintahan dan Pengabdian
Ir. Abdul Karim Mbouw memiliki karir panjang dalam pemerintahan, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah. Beberapa posisi strategis yang pernah dijabat:
- Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah (1987):
Berperan aktif dalam mempromosikan potensi wisata di Sulawesi Tengah. - Kepala Dinas Pertambangan Provinsi Sulawesi Tengah (1990):
Mengelola sumber daya mineral dan tambang, memperkuat ekonomi daerah. - Pembantu Gubernur Wilayah Pantai Barat Sulawesi Tengah (1995):
Memegang kendali pembangunan dan administrasi di wilayah pesisir. - Bupati Buol Pertama (12 Oktober 1999 - 10 Februari 2000)
Pengalaman Organisasi
Ir. Abdul Karim Mbouw juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi sosial dan politik, termasuk dalam proses perjuangan pembentukan Kabupaten Buol.
Berikut pengalaman organisasi yang pernah beliau jalani:
- Ketua Pelajar Mahasiswa Indonesia-Bulgaria (1960-1967):
Sebagai mahasiswa yang aktif di luar negeri, beliau menjadi penggerak persatuan pelajar Indonesia di Bulgaria. - Fungsionaris Golkar (1982-1988):
Berkontribusi dalam pembangunan politik di tingkat daerah. - Ketua Panitia Persiapan Perjuangan Pembentukan Kabupaten Buol (13 Maret 1998):
Mendorong perjuangan resmi masyarakat Buol untuk memekarkan diri dari Kabupaten Buol-Tolitoli. - Ketua Ikatan Keluarga Indonesia Buol (IKIB) (6 Januari 1997):
Melalui IKIB, beliau memobilisasi masyarakat Buol di rantau untuk mendukung perjuangan pembentukan kabupaten. - Pelaku Utama Simposium "Buol Hari Ini dan Kedepan":
Sebuah dialog penting yang melibatkan masyarakat Buol dari berbagai lapisan untuk memikirkan masa depan daerah.
Simposium ini melahirkan inisiatif besar berupa Temu Akrab Warga Buol (TAWAB), yang menjadi wadah perjuangan pemekaran.
Peran Utama dalam Pemekaran Kabupaten Buol
Ir. Abdul Karim Mbouw adalah tokoh kunci dalam Simposium Dialog yang bertajuk "Buol Hari Ini dan Kedepan", sebuah momen penting yang menginspirasi perjuangan masyarakat Buol untuk memekarkan daerah mereka.
Simposium ini menjadi ajang musyawarah besar yang dihadiri oleh hampir seluruh masyarakat Buol, baik yang tinggal di Buol maupun yang berada di perantauan.
Simposium ini menghasilkan ide penting yang digagas oleh para tokoh Buol, termasuk Abdul Karim Mbouw (Ketua), Ibrahim Timumun (Sekretaris), Arif Lamaka, Moh. Yahya Pusadan, Hamzah P. Katjong, dan tokoh-tokoh lainnya.
Mereka berembuk di Palu dan merumuskan ajakan "Mo Kumbulyopo Kito Tandanilyo Tilro Bwuolyo" (Mari Kita Berkumpul Semua Orang Buol) untuk menyatukan masyarakat Buol dalam perjuangan pemekaran.
Lahirnya TAWAB dan IKIB
Dari rembuk tersebut, terbentuklah Temu Akrab Warga Buol (TAWAB), sebuah forum silaturahmi yang menjadi cikal bakal perjuangan resmi untuk memekarkan Kabupaten Buol.
Melalui TAWAB, masyarakat Buol kemudian membentuk Ikatan Keluarga Indonesia Buol (IKIB) pada tahun 1997.
Baca juga:
Organisasi ini berperan besar dalam mengorganisasi gerakan pemekaran dengan program utamanya adalah pembentukan Panitia Pendukung Persiapan Pembentukan Kabupaten Buol Administratif (P.4.K.B.).
Gerakan ini akhirnya membuahkan hasil pada 12 Oktober 1999, saat Kabupaten Buol resmi berdiri berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 51 Tahun 1999.
Kontribusi Besar: Bupati Pertama Kabupaten Buol
Saat Kabupaten Buol resmi terbentuk pada 12 Oktober 1999 berdasarkan SK Mendagri Nomor: 131.52-1146, Abdul Karim Mbouw ditunjuk sebagai bupati pertama Kabupaten Buol.
Beliau memimpin kabupaten ini di masa transisi, merancang berbagai kebijakan untuk mempersiapkan Buol sebagai daerah mandiri.
Sebagai bupati pertama, beliau memiliki fokus yang kuat pada pembangunan infrastruktur. Salah satu kontribusi terbesarnya adalah menjadi perintis Bandara Pogogul, yang kini menjadi pintu gerbang penting bagi aksesibilitas Kabupaten Buol.
Akhir Hidup dan Warisan
Abdul Karim Mbouw wafat pada tanggal 10 Februari 2000. Meski masa baktinya singkat, warisan yang ditinggalkannya begitu besar, terutama dalam hal pembangunan dasar Kabupaten Buol.
Kepemimpinannya menjadi tonggak awal bagi kabupaten ini untuk berkembang menjadi wilayah yang mandiri dan maju.
Kesimpulan
Ir. Abdul Karim Mbouw adalah sosok visioner yang tidak hanya dikenang sebagai bupati pertama Kabupaten Buol tetapi juga sebagai perintis yang membangun fondasi kuat bagi daerah ini.
Dedikasinya dalam membangun Buol serta kontribusinya di berbagai sektor menjadikannya salah satu tokoh besar dalam sejarah Sulawesi Tengah.
Kabupaten Buol terus melanjutkan pembangunan berdasarkan fondasi yang telah beliau dirikan. Semangat perjuangannya tetap menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk memajukan daerah ini.
Diolah berdasarkan:
- https://www.instagram.com /buol_online/
- https://siat.ung.ac.id/files/wisuda /2018-1-1-87201-231414047-bab1-01082018071627.pdf
- IKIB - Ikatan Keluarga Indonesia Buol - https://web.facebook.com/pbikib
0Komentar